Dalam senja ini aku menuliskan sebuah tulisan cinta.
Aku
bertemu dengan seorang lelaki yang awalnya biasa.
Lelaki tinggi tegap berkumis
dan rapih.
Bak kupu kupu jantan dan betina kami selalu melewati taman bersama
dengan isengnya.
Sampai pada akhirnya ada keabadian cinta ternyatakan darinya.
Walau meragu akupun mengiyakannya.
Ini bukan dongeng tapi ini nyata yang harus
dilangkahi harinya.
Saat kembang api sederhana menjadi saksi disitu aku mulai
percaya.
Tak ada kejadian yang tak indah yang tak dilalui.
Sekejap dengan
senyuman kami yang penuh energi.
Pelangi pelangi yang mengiringi taman langkah
kami.
Sampai sebuah fajar membawa hujannya ke daratan itu kami terjauh.
Tertampaklah kupu kupu ketiga yang dicintainya.
Semakin pelangi itu pudar
semakin membawanya jauh pula.
Tangan kami terpisah tak tergandeng hangat.
Sebuah lembaran kenangan yang tersimpan hanyalah memori belaka.
Tercengang
melihatnya dan harus bagaimanapun aku tak tahu.
Hanya ada barisan doa
penghantar tidur untuk membiarkan dia bias tertidur nyenyak.
Oh Tuhan untuk ini
aku ingin dikegelapan saja.
Tempat yang indah hanya tempat untuk mereka yang
mempunya 1 cinta dengan 2 hati sempurna.
Bilamana kau menempatkan ku di tempat
indah itu hanya menyakitkan.
Aku mencintai kegelapan dengan segala resikonya.
Dengan berada di kegelapan aku bisa menjadi setitik cahaya terang bak anakan
matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar