Jumat, 30 November 2012

Kisahku


Dalam senja ini aku menuliskan sebuah tulisan cinta. 
Aku bertemu dengan seorang lelaki yang awalnya biasa. 
Lelaki tinggi tegap berkumis dan rapih. 
Bak kupu kupu jantan dan betina kami selalu melewati taman bersama dengan isengnya. 
Sampai pada akhirnya ada keabadian cinta ternyatakan darinya. 
Walau meragu akupun mengiyakannya. 
Ini bukan dongeng tapi ini nyata yang harus dilangkahi harinya. 
Saat kembang api sederhana menjadi saksi disitu aku mulai percaya. 
Tak ada kejadian yang tak indah yang tak dilalui. 
Sekejap dengan senyuman kami yang penuh energi. 
Pelangi pelangi yang mengiringi taman langkah kami. 
Sampai sebuah fajar membawa hujannya ke daratan itu kami terjauh. 
Tertampaklah kupu kupu ketiga yang dicintainya. 
Semakin pelangi itu pudar semakin membawanya jauh pula. 
Tangan kami terpisah tak tergandeng hangat. 
Sebuah lembaran kenangan yang tersimpan hanyalah memori belaka. 
Tercengang melihatnya dan harus bagaimanapun aku tak tahu. 
Hanya ada barisan doa penghantar tidur untuk membiarkan dia bias tertidur nyenyak. 
Oh Tuhan untuk ini aku ingin dikegelapan saja. 
Tempat yang indah hanya tempat untuk mereka yang mempunya 1 cinta dengan 2 hati sempurna. 
Bilamana kau menempatkan ku di tempat indah itu hanya menyakitkan. 
Aku mencintai kegelapan dengan segala resikonya.
 Dengan berada di kegelapan aku bisa menjadi setitik cahaya terang bak anakan matahari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar